We have been dating from July 20, 2004 until now!!!
We met while we were on KKN project in the college called Padjadjaran University, Bandung!!
After more than 5 years of dating we started talking about plans to get married by December 27, 2009.
Hope everything work out as we have been planned...and it will be truly a day we will be remember forever!!!!
Our tongue, and the words that come from it has incredible power. Not only for communication. Words can act as weapons, it can hurt more than physical weapons. When somebody injures physically, you can get that treated. But if somebody hurts your heart with words, you can never get treated.
Our emotions makes us forget that we are talking to a human being with a heart. So the only thing i have to say is think before you speak coz the words reflects our personality.
Remember, you have a choice which words would you like to use?
to hurt or to heal to tear down or to uplift to joy or to damage to curse or to comfort..
My hope is that we, the human race, could learn to stop hurting one another and start creating more beauty and love with the word.
Hari menjelang malam, saya termenung diantara derasnya hujan ibukota dimana terasa hari demi hari semakin kejam. Kejam dengan kemacetan yang sudah semakin chaos, kejam dengan persaingan hidup yang semakin gila, bahkan kejam untuk mendapatkan sedikit hak menghirup udara sehat, ruang public yg hijau dan air bersih yg bening mengalir di setiap sumber mata airnya. Ya, hidup sehat di Jakarta sangatlah mahal!
Ditengah lamunan saya, pikiran jauh melayang kedaerah yg amat asri, jauh dari kepenatan.....sedikit demi sedikit gambaran kota – kota propinsi ditanah air terlintas lalu, sampailah lamunan saya kebagian timur Indonesia. Papua. Papua Barat lebih nyatanya.
Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku aslinya.
Papua Barat negeri paling timur di Indonesia. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bgian barat sehingga sering disebut sebagai Papua Barat, para nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Setelah berada di bawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini.
Papua sangat menarik perhatian saya sejak kecil, duapuluh tahun yg lalu papa membawa 2 ekor nuri asli papua yg biasa dikenal dgn burung Urip dan si Yakob, burung kakak tua putih. Saat ini hanya urip kecil yg telah menua masih menemani cerita hidup saya dari sekolah dasar hingga sudah menikah skrg. Bersahabat dengan burung nuri, itulah saya, yg dikenal para kolega. Agak sedikit aneh, tapi bukan ajaib.
Perjalanan saya sampai ke Pulau si rambut keriting ini bukan tdk mungkin karna rasa sayang saya pada si burung urip. Huehuee...hidup tidaklah selalu melulu karena ”kebetulan”, namun memang kebetulan-sekali pekerjaan saya membawa saya bermalam di tanah kelahiran urip dan yakob, di pulau rambut keriting.
And here the story goes...
Kebetulan yg sangat indah, sudah 3 tahun lebih saya bekerja di Joint Operating Body Pertamina-Petrochina Salawati, dimana Perusahaan itu ditunjuk sbg operator under the Production Sharing Contract antara Petrochina Kepala Burung Ltd dengan Pertamina Hulu Energi.
JOB PPS terletak di Matoa Field, Pulau Salawati. Dari Jakarta, 4 jam penerbangan dengan transit di Makasar, kemudian ditambah 3 jam lg perjalanan laut menuju pulau yg remote area itu. Bagi yg pertama kali,selama perjalanan panjang kita disuguhi pemandangan alam yg menakjubkan, tp mgkn tidak bagi pekerja yg bolak balik kesana, hehee..karena perjalanan cukup melelahkan!apalagi kalu cuaca buruk :(
Yang Kaya Semakin Kaya, yg Miskin Semakin Miskin.
Dibawah cengkraman asing, hati saya miris melihat masyarakat Papua. Dominasi asing yg sangat besar, membuat Papua sgt tergantung drpadanya.
Lihatlah, Bagaimana nasib penduduk Papua? Benar2 tdk masuk diakal!! Dengan kekayaan tambang, emas dan minyaknya, pembangunan ekonomi dan kehidupan sosialnya masih sangat terlambat. Padahal, cadangan emas , tembaga dan minyaknya dapat membayar seluruh utang Indonesia, malah diserahkan kepada pihak asing. Tapi, memang begitulah realitanya, bahwa bangsa kita sebenarnya sedang dijajah bangsa asing.
Disebutkan,beberapa perusahaan tambang dan batubara di Provinsi Papua Barat diantaranya,PT Gag Nikel di Kabupaten Raja Ampat (nikel),PT Austindo Nusantara dan Norman di Manokwari-Sorong (emas),PT Bre-X Minteral,Can dan Sekadau di Manokwari dan Teluk Wondama (emas), PT Bukit Kukila Utama di Wondama (emas), PT Irja Eastern Minerals di Kaimana (emas), PT Kepala Burung Mining (Manokwari dan Sorong), PT Mineralindo Mas Salawati (emas), PT Mutiara Iriana Utama di Manokwari,Kaimana,Bintuni dan Wondama (emas), PT Nabire Bakti Mining di Kaimana (emas) dan lainnya.
Sedangan perusahaan yang mengantongi ijin tambang minyak dan gas di wilayah Provinsi Papua Barat,diantaranya, BP Berauw Ltd di Teluk Bintuni dengan blok Berau, BP Bomberai Ltd di Fakfak blok Babo,BP East Arguni Ltd di Bintuni dan Fakfak blok East Arguni,BP Muturi Holding di Bintuni dan Fakfak blok Muturi,Pertamina EP di Sorong,Raja Ampat,Bintuni dan Wondama serta Petrochina International di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong blok kepala burung. *rujukan
Sungguh Malang nasib burung laut ini, mati terbakar karna uap flare gas, yg menjadi sumber kekayaan dinegerinya. Mudah2an kita bs mengubah kesejahteraan masyarakat Papua, agar tdk menjadi burung malang ini.
Beribu wacana memperbaiki kesejahteraan masyarakat Papua guna mempercepat pembangunan Papua yang lebih baik. Tanpa kerjasama seluruh masyarakat di Indonesia dari golongan bawah hingga atas, tdk dpt berhasil. Kucuran dana dari Pemerintah untuk Papua harus diawasi penyebarannya, hingga tdk terjdi si kaya makin kaya si miskin makin menjadi2.Basmi KORUPSI!
Dibidang hukum migas, peraturan2 yg mengutamakan kepentingan asing harus direvisi, kedaulatan sumber daya alam migas harus ada di tangan pemerintah Indonesia bukan perusahaan asing. Yah, mudah2an bukan sekedar wacana.
Sedikit kisah ttg kota bengkulu, sebuah propinsi terletak d sumatera dimana dulu pernah menjadi pusat perdangan lada dibawah pendudukan british east india company, kemudian dgn perjanjian London beralih lah ke Hindia Belanda. Di tempat ini pula mantan Presiden Soekarno pernah diasingkan dan pertama kalinya bertemu dengan ibu Fatmawati.
Kota ini menyajikan wisata alam pantai yg mengagumkan, namun sayang belum begitu dikelola oleh Pemerintahnya agar menjadi kota tujuan pariwisata yang baik dan diminati wisatawan luar. Di kota ini jg pertama kali ditemukannya bunga raflesia yg membuatnya dijuluki bumi raflesia.
Dan di tahun 2010, pertama kali saya menjejakkan kaki di bumi raflesia ini, dimana tempat suami saya bertugas. Walaupun saya blm menemani suami setiap hari di kota ini, namun tak menghambat saya mendapatkan sahabat.
Karena dalam perjalanan hidup kami tak mugkin bs lepas tanpa kehadiran sahabat2, berikut adalah sahabat2 yg menemani kami di bumi raflesia & beberapa kegiatan yg bs kami bagi.
January 2010: perkenalan dgn teman2 seperjuangan suami
August 03- 07, 2010: Tour Malaysia-S'pore bsama IWABA (Ikatan Wanita Bank Bengkulu)
August 2010: Acara buka puasa dgn teman2 kantor suami
August 2010:buka puasa dgn ibu2 IWABA & PIPEBI
Upacara 17 Agustus di Komp. perumahan BI
04 Sept 2010: Acara amal IWABA & RBtv untuk kaum dhuafa
02 Oct 2010: Outbond at Ancol 02 Oct 2010: Lunch @ Bandar DJakarta 03 Oct 2010: Gathering to Museum BI